Kamis, 19 Juni 2014
Sweat Machine
Jakarta - Mesin bernama "Sweat Machine" itu terinspirasi dari teknologi yang pernah diciptakan NASA untuk mendaur ulang urine dan keringat manusia hingga bisa diminum, khususnya untuk kepentingan kru di luar angkasa.
Alat yang dihasilkan tim yang dipimpinn Andreas Hammar memeras keringat dari pakaian manusia yang memiliki unsur air sebesar 99%. Sebuah kaus biasanya menyerap 10 ml keringat.
Begini cara kerjanya: pakaian penuh peluh itu dilemparkan ke dalam mesin pengering. Mesin itu mengumpulkan keringat hingga tetes terakhir. Lalu, keringat itu dipanaskan dengan sinar ultra violet dan melewati berbagai jenis filter berteknologi tinggi hingga menghilangkan unsur garam juga bakteri di dalamnya.
Pada tahap akhir dari proses pemurnian, air itu melewati filter yang biasa digunakan untuk menyaring bubuk kopi, untuk menghilangkan setiap serat tekstil tersisa dari pakaian.
Hasilnya adalah air suling yang sempurna untuk diminum. Meski berapa kapasitas keringat yang tepat untuk diproses di mesin pengering belum diketahui, para penemu mengatakan, dibutuhkan setumpuk penuh baju dan celana pendek berkeringat untuk menghasilkan setengah liter air minum.
Mungkin Sweat Machine tidak akan memecahkan masalah kekurangan air di dunia, tetapi UNICEF dan biro iklan Swedia Deportivo yang mendukung proyek cerdik ini yakin, setidaknya mesin itu menyadarkan masyarakat akan ancaman kekurangan air minum.
Sejauh ini lebih dari 500 orang telah menggunakan Sweat Machine. Bahkan, mesin itu akan digunakan pada peresmian Piala Gotha, turnamen sepak bola pemuda di Swedia. Mesin itu akan menghasilkan air minum dari kaus-kaus penuh keringat dari pemain sepakbola.
sumber : sooperboy.com