Pada dasarnya bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang telah
digunakan dari kita kecil dan oleh semua aspek masyarakat Indonesia,
mulai dari bentuk lisan maupun tulisan. dari segi tulisan, pemanfaatan
bahasa Indonesia dapat dibedakan menajdi tiga macam. yaitu, Ilmiah, semi
ilmiah dan non ilmiah. Tapi tidak lepas juga dalam ejaan ataupun
kesalah dalam penulisan sebuah karya ilmiah, seharusnya dalam sebuah
penulisan ilmiah harus mengikuti aturan atau tata cara yang ada. Agar
penulisan yang disampaikan berkesan berisi dan mempunyai bobotnya, dan
kata-katannya pun sopan, jelas dan bisa cepat dimegerti pembaca.
Contoh Wacana Ilmiah :
Mengenal Kanker Serviks - Penyakit Kanker Leher Rahim
Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis
penyakit ini banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker
serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah
penyakit jantung koroner. Namun dalam kurun waktu setahun ke depan
diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita
nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya.
Akan sangat menakutkan..
Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama kematian.
Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker
serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah
mata. Maka waspadalah !
1. Apa itu kanker serviks?
- Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker
yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak
di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim,
apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke
organ-organ lain di seluruh tubuh.
2. Seberapa berbahaya penyakit ini?
- Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker
serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang
menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap
tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira
sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO,
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang
tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker
serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi
hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa penyebabnya? -
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus
ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya
tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang
menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV
tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel
abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau
pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana penularannya?
- Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama
yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat
terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ
genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya,
penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular
melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Apa saja gejalanya?
- Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah
diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat
dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala
fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita
kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat
berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan
tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan
berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka
pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih,
serta pembesaran ginjal.
sumber: www.infoceria.com
Contoh wacana semi ilmiah
KELAPARAN JADI PERHATIAN SERIUS
Indeks Kelaparan Dunia (GHI) tahun 2008 menunjukkan bahwa kelaparan masih
merupakan
perhatian serius di dunia dan terjadi perkembangan lambat dalam
mengurangi keamanan pangan. Negara yang memiliki nilai GHI tertinggi
kebanyakan berada di wilayah Sub-Saharan Africa dan Asia Selatan. Negara
di daftar paling bawah meliputi Republik Demokrasi Kongo, Eritrea,
Burundi, Republik Niger, dan Sierra Leone. Hal ini merupakan beberapa
penemuan yang tertuang dalam “The Challenge of Hunger 2008: Global
Hunger Index” yang dipublikasikan oleh Welthungerhilfe, International
Food Policy Research Institute (IFPRI), dan Concern Worldwide. Klaus von
Grebmer dan rekannya menyimpulkan bahwa pemecahan krisis pangan
tersebut akan memerlukan beberapa inisiatif seperti bantuan pangan lebih
bagi masyarakat miskin,
investasi lebih besar dalam bidang pertanian, dan batasan untuk menenangkan pasar pangan global.
Sumber : http://muthiah-muthiah.blogspot.com/2010/10/wacana-semi-ilmiah.html
Contoh wacana non ilmiah
Tren Pengguna Narkoba Semakin Muda
Tren penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini jangkauan
permasalahannya semakin rumit dan meluas dengan berbagai fakta yang
ditemukan di masyarakat di antaranya kecenderungan usia tingkat pemula
penyalahguna narkoba yang semakin muda dan tingginya penyebaran virus
HIV/AIDS oleh penyalahguna narkotika suntik. Kepala Pelaksana Harian
(Kalakhar) BNN Drs Made Mangkupastika didampingi oleh wakalakhar Drs
Arifin Rachim dan Ketua Parsi Anwar Fuadi pada acara Hari Anti Narkoba
Internasional (HANI).
Benar-benar terlindungi dari bahaya narkoba
mengingat saat ini lebih dari tiga juta masyakat Indonesia menjadi
pecandu. Dari jumlah tersebut 500 ribu di antaranya telah mengidap
HIV/AIDS dri 800 pecandu suntik yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS.
Saat
ini, kata Mangkupastika, penyebaran disinyalir telah merambah sampai
tingkat sekolah dasar. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi
perkembangan generasi muda Indonesia, mengingat triliunan uang kita
tersedot oleh bandar-bandar narkoba. Karena itu Badan Narkotika Nasional
selalu berupaya mengkampanyekan agar generasi muda Indonesia nantinya
mampu mengatakan Everybody No Drugs.
Menyadari kondisi di atas, kata
kalakhar. Sangat penting bagi kita untuk berupaya menanggulangi
keterlibatan generasi muda dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai suatu institusi
pemerintah yang memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam hal
penanggulangan masalah narkoba, telah merumuskan berbagai kebijakan di
berbagai pencegahan, penegakan hokum. Laboratorium terapi dan
rehabilitasi maupun penelitian dan pengembangan informatika. Untuk dapat
diaplikasikan oleh organisasi pada tingkat daerah, yaitu Badan
Narkotika Propinsi (BNP) dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK). Sementara
itu Wakil Kepala Pelaksana Harian BNN Drs Arifin Rachim mengatakan,
mengingat penyebaran narkoba sudah sampai kepada anak-anak sekolah,
sangat tepat kiranya Pada Peringatan Hari Tanpa Narkoba Internasional
mengambil tema Children and Drugs…Drugs are not Childs play. Yang
mengandung arti “ Narkoba Bukan Mainan Anak-anak”. Tema ini diambil
karena anak-anak merupakan eleman masyarakat yang paling rentan terhadap
bahayanya narkobayang destruktif. Mengingat sifat anak-anak yang
cenderung meniru apa yang diperbuat publik figure. Dalam peringatan HANI
2006 para publik figure diajak serta untuk mengkampanyekan hidup tanpa
narkoba, terutama kalangan artis yang disinyalir banyak menggunakan
narkoba. Sebenarnya bahaya narkoba dapat menyerang semua kalangan,
termasuk anak-anak masih dalam kategori yang harus mendapat
perlindungan. Sehingga tanggung jawab perlindungan terhadap mereka
menjadi tugas seluruh lapisan masyarakat mulai dari keluarga sampai
pemerintah.
Masyarakat harus ikut bertanggung jawab untuk
menyejahterakan anak-anak, karena itu sasaran kampanye narkoba terdiri
dari orang tua, anggota keluarga, kerabat, kawan, tetangga,guru, pekerja
sosial, dan berbagai elemen masyarakat untuk mengawasi dan berbuat
sesuatu demi kepentingan anak-anak dengan cara menjauhkan anak-anak dari
bahaya narkoba, sebab anak-anak inilah cikal bakal penerus kelangsungan
suatu bangsa.
Sumber: http://banizamzami.blogspot.com/2010/02/tren-pengguna-narkoba-semakin-muda.html